Rabu, 31 Juli 2013
Kamis, 25 Juli 2013
Senin, 22 Juli 2013
Minggu, 21 Juli 2013
Jumat, 19 Juli 2013
Sabtu, 06 Juli 2013
islam
Secara etimologis (asal-usul kata, lughawi) kata “Islam” berasal dari bahasa Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata
itu terbentuk aslama yang artinya
menyerahkan diri atau tunduk dan patuh. Sebagaimana firman Allah SWT,
“Bahkan,
barangsiapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan,
maka baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak pula bersedih hati” (Q.S.
2:112).
Dari kata aslama
itulah terbentuk kata Islam.
Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang
memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada
ajaran-Nya[1].
Hal senada dikemukakan Hammudah Abdalati[2].
Menurutnya, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab, SLM (Sin, Lam, Mim) yang
berarti kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Dalam pengertian
religius, menurut Abdalati, Islam berarti "penyerahan diri kepada kehendak
Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya" (Submission
to the Will of God and obedience to His Law).
Hubungan antara pengertian asli dan pengertian religius dari
kata Islam adalah erat dan jelas. Hanya melalui penyerahan diri kepada kehendak
Allah SWT dan ketundukkan atas hukum-Nya, maka seseorang dapat mencapai
kedamaian sejati dan menikmati kesucian abadi.
Ada juga
pendapat, akar kata yang membentuk kata “Islam” setidaknya ada empat yang
berkaitan satu sama lain.
1.
Aslama.
Artinya menyerahkan diri. Orang yang masuk Islam berarti menyerahkan diri
kepada Allah SWT. Ia siap mematuhi ajaran-Nya.
2.
Salima.
Artinya selamat. Orang yang memeluk Islam, hidupnya akan selamat.
3.
Sallama.
Artinya menyelamatkan orang lain. Seorang pemeluk Islam tidak hanya
menyelematkan diri sendiri, tetapi juga harus menyelamatkan orang lain (tugas
dakwah atau ‘amar ma’ruf nahyi munkar).
4.
Salam.
Aman, damai, sentosa. Kehidupan yang damai sentosa akan tercipta jika pemeluk
Islam melaksanakan asalama dan sallama.
Langganan:
Postingan (Atom)